THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 15 Maret 2010

Siapakah si Jagal Jack itu?


Pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab oleh ahli kriminologi

Pernahkah kalian mendengar "
Jack the Ripper" ?
Aku sendiri baru mandengarnya, waktu nonton Detective Conan the Movie. :)

Lanjut ke cerita...


Akhir abad ke-19, banyak lorong-lorong kecil yangberpenerangan redup di London. London dihebohkan dengan serangkaian pembunuhan di ujung timur (terutama di daerah Whitechapel).

Serangan pertama si Jagal ini terjadi di malam yang panas pada bulan Agustus 1988. Tiga bulan kemudian, ia memangsa korbannya yang terakhir pada malam yang dingin dan berkabut. Korbannya paling sedikit 5 orang tetapi beberapa ahli kriminologi menyebutkan ada 11 korban.

Yana diketahui pasti, si Jagal Jack adalah orang yang kidal. Ini disimpulkan oleh dokter-dokter di Instansi Kepolisian yang memeriksa mayat korbannya.

Cerita ini berawal pada 7 Agustus 1888. Seorang laki-laki menemukan sebuah bungkusan yang berisi mayat wanita penuh darah. Tenggorokannya dipotong, berkali-kali ditusuk dan tubuhnya dirusak dengan biadab.

Tanggal 30 Agustus malam, korban diremukan lagi dengan tenggorokan telah terpotong.
Seorang detektif mameriksa mayatnya, dan menjelaskan bahwa hanya orang yang tidak waras yang mengerjakan seperti ini.Korbannya dipotong-potong dan hanya bisa dikerjakan oleh orang yang mahir.

Seminggu kemudian, korbannya adalah "Annie Hitam" Champan yang mengidap TBC. Mayatnya ditemukan dengan seluruh isi perutnya telah dikeluarkan.


Hari Minggu, 30 September anggota polisi menemukan mayat Elizabeth Stride. 15 menit perjalanan dari mayat Elizabeth, ditemukan mayat Catherine Eddows. Tubuhnya merupakkan yang paling rusak diantara korban-korban lainnya.

Tanggal 9 November, ia menyerang lagi. Korbannya kali ini adalah Mary Kelly.


Jack The Ripper tidak meninggalkan bukti satu pun dalam tindakan kriminalnya, pola pembunuhannya pun tidak diketahui, bahkan bisa dibilang acak. Satu-satunya persamaan antara korban-korbannya ialah bahwa mereka adalah wanita tuna susila.


Seandainya ia adalah seorang yang melarat dan berpendidikan rendah, " darimana ia memperoleh pengerahuan di bidang kedokteran?"

Sebaliknya, seandainya ia orang yang kaya, " bagaimana ia dapat mengenal lorong dan daerah kampung melarat hingga ia dapat menyatu dengan keadaan tempat yang gelap, sama seperti penduduk asli saja?

Sampai hari ini tak seorang pun tahu siapa ripper sebenarnya.


0 comments: